Motor merupakan salah satu alat
transportasi yang sangat merakyat. Hampir-hampir semua lapisan masyarakat pasti
menggunakan yang namanya transportasi roda dua ini. Selain itu juga harganya
yang cukup terjangkau dan juga banyaknya kemudahan-kemudahan untuk memiliki yang
namanya motor ini dari berbagai lembaga pembiayaan loh, motor juga ternyata mempunyai
konsumsi bahan bakar yang cukup irit dibandingkan dengan yang namanya transportasi
roda empat.
Dengan semakin banyaknya para pengguna
motor, maka ternyata semakin banyak pula peluang untuk usaha di bidang ini loh.
Ternyata setiap tahunnya untuk angka pengguna motor akan selalu meningkat dan
juga bertambah. Maka, tidak heran lagi apabila kita melihat banyaknya motor
yang hilir mudik melintas di jalan raya, sehingga banyak menimbulkan kemacetan
lalu lintas dan juga ternyata lahan untuk parkir motor pun semakin padat
merayap.
Peluang yang dapat kalian buka adalah
dengan membuka bengkel motor dekat dengan jalan raya atau perumahan. Ada beberapa
langkah yang wajib kalian siapkan sebelum membuka bengkel motor. Berikut ulasannya
1.
Menyiapkan Tempat
Strategis
Tempat merupakan salah satu poin yang sangat
penting harus diperhatikan sebelum kalian ingin membuka bengkel motor. Pilihlah
lokasi yang mudah dilihat dan mudah juga mudah untuk dijangkau misalah nya
kalian ingin membuka bengkel motor dekat
dengan jalan raya atau dekat dengan perumahan. Sebagai pemula strategi memilih
lokasi yang strategis merupakan langkah yang dapat digunakan agar bengkel
dikenal oleh masyarakat. Memang kita akan dihadapkan dengan membengkaknya anggaran
untuk sewa atau kepemilikan tempat yang strategis, akan tetapi hal ini akan
sepadan dengan peluang yang akan kita dapatkan. Jangan beranggapan membuka
usaha bengkel di lahan tempat tinggal akan membantu, karena tidak adanya biaya untuk
sewa atau biaya kepemilikan. Pemikiran itu bisa dipertimbangkan, apabila sudah
mempunyai pelanggan yang banyak sebelumnya dan pelanggan yang sudah mengetahui
kelebihan dari layanan bengkel kalian.
2.
Menyiapkan Montir
yang Dapat Diandalkan
Apabila kita bukanlah orang yang mengetahui dengan
masalah teknik sepeda motor, maka tugas kita yang kedua adalah dengan mencari
montir yang dapat diandalkan untuk membantu dalam menangani masalah-masalah
motor pelanggan. Untuk dapat menghemat biaya pengeluaran pada sumber daya
manusia, maka kita dapat merekrut satu orang yang lebih berpengalaman dalam
bidang otomitif dengan dua asisten yang masih pemula. Dengan harapan para pemula
akan belajar dari montir yang berpengalaman, seiring dengan pertumbuhan
bengkel, para montir pemula akan memiliki pengalaman yang hampir sama dengan para
montir yang lebih berpengalaman loh.
3.
Mencari Tahu
Informasi Pemasok Suku Cadang
Langkah yang ketiga adalah dengan mencari para
supplier yang dapat memasok semua kebutuhan suku cadang pada bengkel yang kita
miliki ini. Mendapatkan para supplier merupakan hal yang sangatlah penting,
mengingat kembali bahwa pelayanan yang kita berikan tidak hanya layanan servis saja,
akan tetapi kita juga menjual suku cadang.
Dengan kalian bisa memilih supplier yang
menjual harga dengan margin kompetitif, maka kita akan mendapatkan banyak
keuntungan yang lebih. Misalnya saja, kita dapat menjual sedikit lebih murah
dengan harga di bawah harga pasar sebagai awal langkah dari promosi agar orang
dapat mengingat dan kembali ke bengkel kita. Cobalah kalian untuk mencari
supplier suku cadang secara langsung.
4.
Menyiapkan
Strategi Promosi
Langkah yang terakhir yang perlu kalian
siapkan adalah dengan menyiapkan langkah untuk melakukan aktivitas pemasaran
terhdapa bengkel kalian agar bengkel tersebut akan cepat dikenal oleh para
calon-calon konsumen. Kalian bisa memanfaatkan media sosial untuk membantu
promosi usaha. Jangan lupa untuk memberikan promosi kepada calon pelanggan ya.
5.
Menguasai Teknik
Mekanik Secara Bertahap
Hal yang sangat penting banget dan kalian banyak
yang belum mengetahui masalah yang namnya mekanik, mungkin kalian perlu belajar
secara bertahap sambil berjalannya bisnis bengkel tersebut. Misalnya saja, kalian
bisa belajar kepada para karyawan dengan memerhatikan nya secara tidak langsung
dan ikut dalam hal penanganan konsumen. Hal ini perlu dikuasai agar mengantisipasi apabila salah satu karyawan ada
yang mengundurkan diri atau tidak masuk.